A.
Pengertian
protokol jaringan
Protokol adalah sebuah standar
yang mengatur terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat
keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.
Protocol digunakan untuk menentukan
jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
B.
Jenis protokol jaringan
Terdapat beberapa jenis protokol jaringan. Berikut
berbagai macam protokol yang masing-masing mempunyai
keunggulan tersendiri :
a.
NetBEUI
NetBEUI merupakan protokol yang banyak
digunakan dalam jaringan lokal berbasis sistem operasi Microsoft Windows.
Sangat baik dan cepat untuk layanan file sharing dan print sharing. Salah satu
kelemahan protokol ini adalah tidak dapat di-routing sehingga hanya dapat
bekerja di satu jaringan lokal. Contoh penggunaan protokol ini adalah pada
Program Microsoft Neighbourhood. Penjelasan tentang routing akan dijelaskan
lebih lanjut dalam modul selanjutnya.
b. IPX/SPX (Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange)
Hampir sama dengan NetBEUI, yaitu digunakan di jaringan lokal dan sangat baik untuk file sharing dan print sharing serta dapat di-routing. Protokol ini biasa digunakan di jaringan berbasis sistem operasi Novell Netware.
c. Protokol yang dikembangkan oleh OSI/ISO seperti X.25/X.75/X.400.
Protokol ini sudah digunakan oleh beberapa institusi. Sayang segala informasi tentang protokol ini harus dibeli oleh kita ke ISO. Hal ini menyebabkan perkembangan ISO/OSI menjadi lambat.
d. TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol)
TCP/IP adalah
protokol yang digunakan di jaringan global karena memiliki sistem pengalamatan
yang baik dan memiliki sistem pengecekan data. Saat ini terdapat dua versi
TCP/IP yang berbeda dalam sistem penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128
bit), dan saat ini yang masih digunakan adalah IPv4. Untuk memepermudah
penulisan, alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk empat segmen bilangan
desimal yang dipisahkan tanda titik dan setiap segmen mewakili delapan bit pada
alamat IP. Setiap network adapter dapat memiliki lebih dari satu alamat IP
namun sebuah alamat IP (IP address) tidak boleh dipakai oleh dua atau beberapa
network adapter. Pengaturan alokasi alamat IP dilakukan oleh badan
internasional bernama Internic. Saat ini lebih dari 85% alamat IP (IPv4) telah
terpakai sehingga sebentar lagi sistem IPv4 akan digantikan oleh IPv6.
C. Fungsi protokol
jaringan
Fungsi protokol secara garis besar adalah
sebagai berikut :
• Encapsulation
• Pemisahan
dan perakitan kembali
• Connection
control (Kontrol koneksi)
• Pengiriman
tersusun
• Pengiriman
perintah
• Flow
Control (alur kontrol)
• Error
correction (Kontrol Kesalahan)
• Addressing
(Pengalamatan)
• Multiplexing
• Layanan
transmisi
Kesemua fungsi diatas dapat digabung dan
dikelompokkan menjadi fungsi yang lebih besar. Ini karena beberapa protokol
jaman sekarang telah mampu berkembang dan memiliki fungsi lebih kompleks
dibanding versi sebelumnya. Fungsi protokol tersebut antara lain:
1. Fragmentasi
dan Reassembly
Fragmentasi adalah membagi informasi yang
dikirim menjadi beberapa paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim
informasi. Reassembly adalah proses menggabungkan lagi paket-paket tersebut
menjadi satu paket lengkap. Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.
2. Encapsulation
Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi
informasi yang akan dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan
lain-lain. Selanjutnya paket data ini dinamakan Frame.
3. Connection
Control
Fungsi dari Connection Control adalah membangun
hubungan komunikasi dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman data
dan mengakhiri hubungan. Pada pemindahan data tanpa sambungan (saat pertama
kali sinyal koneksi baru akan dibangun), masing-masing PDU diperlakukan
sendiri-sendiri, misalnya datagram.
4. Flow
Control
Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data
dari transmitter ke receiver. Dilakukan dengan menerima kesatuan untuk
membatasi jumlah atau tingkat data yang dikirim. Flow control harus memiliki
fitur Stop-And-Wait, artinya masing-masing PDU harus diakui sebelum yang
dikirim berikutnya. Misalnya saat hardware menunggu akses disk, maka pengiriman
data harus dihentikan sementara hingga data yang sudah sampai ditulis di dalam
disk.
5. Error
Control
Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan,
baik dalam proses pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah
mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
6. Transmission
Service
Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan
komunikasi data yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan
data. Misalnya pengaturan batas koneksi, prioritas paket, mutu jaringan (dengan
mengeset minimum-maksimum gateway timeout), membatasi akses paket, dan
sebagainya. Fitur-fitur ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan
tingkat yang lebih rendah.
=========================================================
Artikel ini diterjemahkan, disusun, dan diketik ulang dari sumber-sumber berikut :
Artikel ini diterjemahkan, disusun, dan diketik ulang dari sumber-sumber berikut :
http://andregatemedia.blogspot.com/2013/03/fungsi-protokol-jaringan.html
http://salimantikaa.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar